HUBUNGAN
INTERNASIONAL
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Hubungan internasional diidentifikasikan sebagai studi
tentang interaksi antara beberapa faktor yang berpartisipasi dalam politik
internasional, yang meliputi negara-negara, organisasi internasional,
organisasi nonpemerintah, kesatuan substansional (kelompok-kelompok atau
badan-badan dalam suatu negara), seperti birokrasi dan pemerintah domestik,
serta individu-individu. Dalam hubunngan internasional terdapat berbagai pola
hubungan antar bangsa seperti : pola penjajahan, pola hubungan ketergantungan,
pola hubungan sama derajat antarbangsa. Memiliki arti penting serta sarana
hubungan internasional. Oleh karena itu penulis akan menjelaskan poin-poin
penting tersebut yang bersumber dari buku dan artikel artikel yang telah
dibaca dan ditambah dengan referensi-referensi lainnya.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana peristiwa penting yang ada dalam
hubungan internasional modern?
2.
Apa yang dimaksud dengan hubungan internasional?
3.
Apa saja bukti-bukti adanya hubungan internasional
pada berabad-abad tahun yang lalu?
4.
Apa saja faktor pendorong suatu negara melakukan
hubungan internasional
5.
Apa saja asas-asas yang ada dalam hubungan
internasional
C.
Tujuan Penulisan
1.
Mengetahui peristiwa penting yang ada dalam
hubungan internasional modern
2.
Mengetahui apa yang dimaksud dengan hubungan
internasional
3.
Mengetahui bukti-bukti adanya hubungan
internasional pada berabad-abad tahun yang lalu
4.
Mengetahui faktor-faktor penyebab negara
melakukan hubungan internasional
5.
Mengetahui asas-asas yang terdapat dalam
hubungan internasional
D.
Manfaat Penulisan
Melalui
makalah ini kami harap dapat menambah ilmu dan wawasan serta pengetahuan mengenai hubungan
internasional yang ada di negara kita serta hal-hal yang harus diketahui
mengenai hubungan internasional yang ada terdapat pada hubungan internasional.
E.
Batasan Masalah
1.
Latar belakang adanya hubungan internasional
2.
Bukti bukti adanya hubungan internasional
3.
Faktor penyebab negara melakukan hubungan
internasional
4.
Asas asas yang ada dalam hubungan internasional
F.
Sumber Data
Data
data yang terdapat dalam makalah kami ini sebagian besar diperoleh dari
berbagai macam artikel yang membahas tentang hubungan internasional serta hasil
diskusi yang dilakukan oleh kelompok PKn kami.
G.
Metode Penelitian
1.
Searching
2.
Browsing
H.
Sistematika Penulisan
1.
BAB I (Pendahuluan)
Bab ini
berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan,
batasan masalah, perolehan sumber data serta metode penelitian yang dilakukan
dan sistematika penulisan.
2. BAB II
(ISI)
Dalam
bab ini, membahas tentang bahan yang diangkat sebagai rujukan dalam pembuatan
makalah ini.
3. BAB III
(PENUTUP)
Penutup
ini berisi kesimpulan dan saran tentang masalah-masalah yang diuraikan dalam
makalah ini.
BAB II
ISI
A.
Sejarah Hubungan Internasional
Sejarah
hubungan internasional dapat ditelusuri ribuan tahun yang lalu. Barry Buzzan
dan Little Richard misalnya mempertimbangkan interaksi kuno Sumeria
negara-kota, mulai 3500 SM, sebagai sistem yang lengkap internasional Sejarah
hubungan internasional berdasarkan negara-bangsa ini sering ditelusuri kembali
ke Perdamaian Westphalia tahun 1648, dimana sistem negara modern dikembangkan.
Sebelum ini, organisasi abad pertengahan Eropaotoritas politik didasarkan pada
tatanan hirarkis agama samar-samar.
Westphalian
melembagakan konsep kedaulatan hukum, yang tidak ada di zaman klasik dan abad
pertengahan. Yang pada dasarnya berarti para penguasa,atau penguasa yang sah
tidak memiliki internal yang sama dalam wilayah tertentu dan tidak ada atasan
eksternal sebagai otoritas tertinggi dalam kedaulatan wilayah itu perbatasan.
Sebuah cara sederhana dengan mengatakan “Saya tidak diizinkan memberitahu anda
apa yang harus anda lakukan dan Anda tidak diizinkan untuk memberitahu saya apa
yang harus kulakukan
Awalnya
hubungan internasional merupakan bidang studi tersendiri yang hampir seluruhnya
berkiblat pada Inggris. Pada tahun 1919 di Inggris, Hubungan Internasional
dikenal sebagai International Politcs, yang kajiannnya lebih menekankan pada
hal-hal yang bersifat normative, seperti konsep perdamaian (peace), yang juga
dapat diistilahkan dengan frase”against war”. International Politics itu
sendiri, memfokuskan bahasan pada kajiannya strategy and security serta
diplomacy. Apabila dikembalikan pada masalah penamaan, maka International
Poltics memiliki kesalahan yang minimal, karena kata politics meliputi
pemerintahan (government) dan negara (state),tidak seperti International
Relations, dimana kata nation berarti bangsa. Pada perkembangannya, istilah
International Politics mengalami penyempurnaan menjadi Interstate Relations,
Transnational Relations, World Politics, dan akhirnya memunculkan Global
Politics yang menunjuk pada Globalilsasi(globalization).
Sejarah hubungan internasional sering
sekali dianggap muncul dari Perdamaian Westphalia pada
tahun 1648, disaat sistem negara moern dikembangkan. Sebelumnya, organisasi
otoritas-otoritas politik abad pertengahan Eropa didasarkan pada tatanan
hararkis yang tida jelas. Westphalia membuat konsep legal tentang kedaulatan,
yang pada dasarnya berarti bhawa para penguasa, atau kedaulatan-kedaulatan yang
sah tidak akan mengakui pihak-pihak lain yang memiliki kedudukan yang sama
secara internal dalam batas-batas kedaulatan wilayah yang sama.
Otoritas Yunani dan Roma kuno kadang
kadanag mirip dengan sistem Westphalia, tetapi keduanya tidak memiliki gagasan
kedaulatan yang memadai. Westphalia mendukung bangkitnya negara-bangsa,
institusionalisasi terhadap diplomasi dan tentara. Sistem yang berasal dari
Eropa ini diekspor ke Amerika, Afrika, dan Asia lewat kolonialisme dan
“standart-standart peradaban”. Sistem internasional kontenporer akhirnya
dibentuk lewat dekolonisasi selama Perang Dingin. Namun, sistem ini terlalu
disederhanakan.
Sementara
sistem negara bangsa dianggap “modern”, banyak negara tidak masuk ke dalam
sistem tersebut dan disebut sebagai “pra-modern”. Lebih lanjut, beberapa telah
melampaui sistem negara-bangsa dan dapat dianggap “pasca-modern”. Kemampuan
wacana HI untuk menjelaskan hubungan-hubungan diantara jenis-jenis negara yang
berbeda ini diperselisihkan. “Level-level analisis” adalah cara untuk mengamati
sistem internasional yang mencakup level individual negara-bangsa dosmetik
sebagai suatu unik, level internasional yang terdiri atas persoalan-persoalan
transnasional dan internasional level global.
B.
Hubungan Internasional
Hubungan
internasional atau hubungan antarbangsa merupakan interaksi manusia antarbangsa
baik secara individu maupun kelompok, dilakukan baik secara langsung maupun
secara tidak langsung dan dapat berupa persahabatan, persengketaan, permusuhan
ataupun peperangan.
Beberapa pendapat
mengenai pengertian Hubungan Internasional, diantaranya:
1. J.C. Johari
Hubungan
internasional merupakan sebuah studi tentang interaksi yang berlansung diantara
negara-negara berdaulat disamping itu juga studi tentang pelaku-pelaku non
negara (non states actors) yang prilakunya memiliki dampak terhadap
tugas-tugas.Negara
2. Couloumbis.dan.Wolfe
Hubungan
internasional adalah studi yang sistematis mengenai fenomena-fenomena yang bisa
diamati dan mencoba menemukan variabel-variabel dasar untuk menjelaskan prilaku
serta mengungkapkan karakteristik-Karakteristik atau tipe-tipe hubungan antar
unit-unit social
3. Mochtar Mas’oed
Hubungan
internasional merupakan hubungan yang sangat kompleksitas karena didalamnya
terdapat atau terlibat bangsa-bangsa yang masing-masing berdaulat sehingga
memerlukan mekanisme yang lebih rumit dari pada hubungan antar kelompok.
4. Tulus Warsito
Hubungan
internasional adalah studi tentang interaksi dari politik luar negeri dari
beberapa negara.
5. Drs.R.Soeprapto
Hubungan
internasional adalah sebagai spesialisasi yang mengintegritaskan cabang-cabang
pengetahuan lain yang mempelajari segi-segi internasional kehidupan sosial umat
manusia.
6. Anonymous
Hubungan internasional
adalah studi hubungan tentang unit-unit sebagai bentuk inter-relasi
bagian-bagian biasanya mengacu pada sistem intern negara-negara. Dalam hal ini
diakui adanya adanya peranan-peranan aktor-aktor non states seperti PBB, MNC,
kelompok teroris namun tidaklah sepenting state atau negara.
7. Para Tradisionalis
Hubungan
internasional serupa dengan diplomasi dan strategi serta kerjasama dan konflik
atau secara lebih sederhana hubungan internasional merupakan studi tentang
perang dan damai.
8. Drs.R Soeprapto
Hubungan internasional studi yang orientasinya bersifat efektif (orientasi pasca perilaku ) yang sering mengkombinasikan unsur-unsur pendekatan ilmiah dengan tujuan yang jelasnilainya seperti mensubtitusikan perang dengan metode-metode perdamaian untuk menyelesaikan pertikaian, pengendalian penduduk, perlindungan terhadap lingkungan, pemberantasan penyakit, kemelaratan manusia.
8. Drs.R Soeprapto
Hubungan internasional studi yang orientasinya bersifat efektif (orientasi pasca perilaku ) yang sering mengkombinasikan unsur-unsur pendekatan ilmiah dengan tujuan yang jelasnilainya seperti mensubtitusikan perang dengan metode-metode perdamaian untuk menyelesaikan pertikaian, pengendalian penduduk, perlindungan terhadap lingkungan, pemberantasan penyakit, kemelaratan manusia.
9. Trygive Mathisen
Hubungan
internasional merupakan semua aspek internasional dari kehidupan sosial umat
manusia, dalam arti semua tingkah laku manusia yang terjadi atau berasal dari
suatu negara dapat mempengaruhi tingkah laku manusia di negara lain.
10. Kenneth W.Thompson
Hubungan
internasional adalah studi tentang rivalitas amtar bangsa beserta
kondisi-kondisi dan institusi-institusi yang memperbaiki atau memperburuk
rivalitas tersebut.
C.
Maksud dan Tujuan dilakukannya Hubungan
Internasional
a. Mempererat
hubungan antarnegara yang satu dengan Negara yang lain
b. Mengadakan
kerja sama dalam rangka saling membantu,
c. Menjelaskan
dan menegakkan kedaulatan dan batas-batas wilayah,
d. Mengadakan
perdamaian dan perundingan pakta nonagresi,
e. Mengadakan
hubungan dagang atau ekonomi sesuai dengan kepentingan masing-masing.
D.
Bukti Adanya Hubungan Internasional
Ø
Memelihara perdamaian
dan keamanan dunia.
Ø
Mengembangkan hubungan
persahabatan antarbangsa berdasarkan asas-asas persamaan derajat, hak
menentukan nasib sendiri, dan tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain.
Ø
Mengembangkan
kerjasama internasional dalam memecahkan masalah-masalah ekonomi, sosial,
budaya, dan kemanusiaan.
Ø
Menyelesaikan
perselisihan dengan cara damai dan mencegah timbulnya peperangan.
Ø
Memajukan dan
menghargai hak asasi manusia serta kebebasan atau kemerdekaan fundamental tanpa
membedakan warna, kulit, jenis kelamin, bahasa, dan agama.
Ø
Menjadikan pusat
kegiatan bangsa-bangsa dalam mencapai kerja sama yang harmonis untuk mencapai
tujuan PBB.
E.
Faktor negara melakukan hubungan internasional
a. Faktor
internal yaitu adanya kekhawatiran terancam kelangsungan
hidupnya, baik melalui kudeta maupun intervensi dari Negara lain. Biasanya,
sifat dari hubungannya menyangkut bidang pertahanan dan keamanan, meisalnya
membentuk pakta pertahanan.
b. Faktor
eksternal yaitu ketentuan hukum alam yang tidak dapa
dimungkiri bahwa suatu Negara tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan dari
Negara lain. Ketergantungan antara Negara satu terhadap Negara lain bisa
menyangkut bidang ekonomi, sosial budaya, hukum, politik, atau pertahanan
keamanan.
F.
Komponen yang harus ada dalam hubungan
internasional
a. Politik
internasional (international politics)
b. Studi
tentang peristiwa internasional (the study of foreign affair)
c. Hukum
internasional (international law)
d. Organisasi
administrasi internasional (international organization of administration).
G.
Bentuk dari Hubungan Internasional
a. Hubungan
individual, berbentuk kontak-kontak pribadi yang didasari oleh kepentingan
individual, misalnya hubungan pedagang antarnegara yang mengadakan transaksi
jual-beli, mahasiswa yang belajar di Negara lain, kunjungan wisatawan, dan
lain-lain.
b. Hubungan
antarkelompok¸dapat berbentuk hubungan antarlembaga keagamaan, sosial,
lembaga-lembaga ekonomi, dan perdagangan antarnegara.
c. Hubungan
antarnegara, biasanya melibatkan kepentingan nasional atau kepentingan yang
sifatnya lebih luas, misalnya kerja sama ekonomi, politik, kebudayaan, ataupun
hankam.
H.
Asas asas dalam hubungan internasional
a. Asas
teritorial.
Asas ini didasarkan pada
kekuasaan Negara atas daerahnya. Menurut asas ini, Negara melaksanakan hukum
bagi semua orang dan semua barang yang ada di wilayahnya.
b. Asas
kebangsaan.
Asas ini didasarkan pada
kekuasaan Negara untuk seluruh warga Negaranya, sehingga setiap warga Negara di
mana pun berada tetap mendapatkan perlakuan hukum dari negaranya.
c. Asas
kepentingan umum.
Asas ini didasarkan pada
wewenang Negara untuk melindungi dan mengatur kepentingan dalam kehidupan
bermasyarakat. Dalam hal ini, Negara dapat menyesuaikan diri dengan semua
keadaan dan peristiwa yang bersangkut-paut dengan kepentingan umum.
d. Asas
persamaan harkat, martabat, dan derajat.
Hubungan antarbangsa hendaknya
didasarkan atas asas bahwa Negara-negara yang berhubungan adalah Negara yang
berdaulat. Oleh karena itu, harus dijunjung tinggi harkat dan martabatnya oleh
setiap Negara yang berhubungan agar terwujud persamaan derajat, sehingga saling
menghormati dan menjaga hubungan baik dan saling menguntungkan.
e. Asas
keterbukaan.
Dalam hubungan antarbangsa
perlu diadakan keterbukaan dari kedua bela pihak, sehingga setiap Negara paham
akan manfaat dari hubungan itu.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Hubungan
dan kerjasama antar bangsa muncul karena tidak meratanya pembagian kekayaan
alam dan perkembangan industri di seluruh dunia sehingga terjadi saling
ketergantungan antara bangsa dan negara yang berbeda.Karena hubungan dan
kerjasama ini terjadi terus menerus, sangatlah penting untuk memelihara dan
mengaturnya sehingga bermanfaat dalam pengaturan khusus sehingga tumbuh rasa
persahabatan dan saling pengertian antar bangsa di dunia.
B.
Saran
Hubungan
internasional sangatlah penting bagi suatu Negara, dalam era globalisasi yang
sangat kompleks ini tidak ada suatu Negara yang dapat berdiri sendiri. Dengan
adanya hubungan internasional, pencapaian tujuan Negara akan lebih mudah
dilakukan dan perdamaian dunia akan mudah diciptakan. Realitas menunjukkan
bahwa setiap bangsa memiliki kebutuhan mempertahankan kelangsungan hidupnya dan
tidak selalu dapat dipenuhi oleh potensi setiap bangsa. Keadaan yang demikian
mendorong untuk saling mengadakan hubungan antar negara. Untuk itu apabila ada
saran bagi makalah kami maka kami akan menerimanya sebagai penyempurna makalah
ini dan untuk menyempurnakan pengetahuan yang diangkat pada makalah ini
DAFTAR
PUSTAKA
·
http://pyonk2pyonk.blogspot.com/
·
Lks Modul Kewarganegaraan, Tim edukasi HTS
Link Download
Silahkan komentar..